Kamis, 14 April 2016

RESENSI BUKU HARRY POTTER AND THE DEATHLY HALLOWS

A. IDENTITAS BUKU










Judul Buku                   : Harry Potter dan Relikui Kematian
Pengarang                    : J.K Rowling
Penerbit                       : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit                : 2008
Kota Terbit                  : Jakarta
Alih Bahasa                 : Listiana Srisanti
Ukuran Buku               : 13.5 x 20 cm
Jumlah Halaman         : 1008 Halaman

B. JENIS BUKU
     FIKSI

C. KUTIPAN SINGKAT
    
Harry Potter menginjak usia 17 tahun, dimana itu berarti bahwa mantera pelindung selama ia tinggal dirumah Dursley akan terangkat. Atas informasi Severus snape, Voldemort dan pengikutnya akan menyerang Harry Potter ketika ia akan meninggalkan rumah Dursley. Namun penyerangan itu gagal karena Hary potter dan anggota Orde berhasil kabur. Meskipun Hedwig dan Mad-eye Moody terbunuh dalam pertempuran tersebut.
Dumbledore meninggalkan warisan untuk Harry, Hermione, dan Ron, yang mereka percaya bahwa benda-benda tersebut dapat membantu mereka dalam pencarian Horcrux.
Dimulailah pencarian Horcrux yaitu, Liontin Slytherin, Piala Hupplepuff, Tiara Ravenclaw, Ular Nagini peliharaan Voldemort (Buku harian dan cincin sebelumnya sudah dihancurkan pada sekuel sebelumnya).
Relikui Kematian, Xenophilius Lovegood menyatakan relikui kematian merupakan tiga benda legendaris yang dapat menaklukan kematian Tongkat sihir Elder (Elder Wand), Batu Kebangkitan (Sorcerer Stone), dan Jubah Gaib. Harry mengetahui kalau Tongkat Elder sekarang telah berpindah tangan dari Dumbledore ke Voldemort melalui koneksi pikiran yang selama ini terhubung kepadanya.
Terjadi pertempuran hebat di Hogwarts dan satu satunya cara untuk mengalahkan Voldemort adalah menghancurkan Horcrux atau serpihan diri Voldemort. Namun, sampai saat ini Harry baru memusnahkan 5 dari 7 horcrux yang ada. Dia mengetahui kalau Ular Nagini dan dirinya lah Horcrux ke 6 dan ke 7. Informasi ini dia dapatkan melalui memori Severus Snape yang selama ini ternyata dia pengikut setia Dumbledore.
            Harry pasrah menyerahkan dirinya ke Voldemort, Karena Voldemort tidak akan terbunuh apabila Harry masih hidup. Voldemort membunuh Harry dengan Mantera Avadra Kedavra, namun Harry tidak terbunuh, karena yang terbunuh merupakan jiwa Voldemort yang terdapat dalam dirinya.
            Harry Hidup kembali dan bertarung bersama Voldemort. Harry mengetahui bahwa Voldemort bukanlah pemilik sejati dari Tongkat Elder. Namun dialah sang pemilik sejati daari Tongkat tersebut. Voldemort melemparkan kutukan membunuh ‘Avadra Kedavra’ kepada Harry, dan Harry melawan dengan Mantera pelucutan ‘Expelliarmus’. Namun tongkat Elder melindungi tuannya sehingga kutukan Voldemort memantul dan membunuh Voldemort sendiri.

D. PENILAIAN BUKU

           Kelebihan Buku :
1.      Cerita yang menarik dan gaya bahasa pengarang, membuat pembaca tenggelam dalam cerita Harry Potter ini.
2.      Akhir cerita dari sekuel Harry Potter. Akhir yang baik, jelas dan bagus.

Kekurangan Buku :
1.      Buku berhalaman tebal yang terkadang banyak orang yang malas untuk membacanya.
2.      Karena ini merupakan Novel berseri, sehingga harus mengetahui cerita dari seri pertama

E. AJAKAN

Novel ini sangat bagus, karena dari segi cerita yang menarik dan penggambaran tokohnya yang baik dapat meningkatkan daya imajinasi. Dan banyak pembelajaran mengenai arti persahabatan, keberanian, kesetiaan dan kejujuran yang dapat kita ambil. Oleh karena itu, bacalah novel ini karena jalan ceritaya yang menarik dan banyak pembelajaran yang dapat anda petik di dalamnya.







sumber referensi :
http://yully-yulianti.blogspot.co.id/2014/04/resensi-buku-harry-potter-dan-relikui.html

ANALISA PENALARAN DEDUKTIF



Penalaran adalah suatu kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan suatu kebenaran. Penalaran juga merupakan proses berpikir secara terus menerus dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi(consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.

        Ciri-ciri penalaran      :
1.      Adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika (penalaran merupakan suatu proses berpikir logis)
2.      Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi merupakan cara berpikir secara analitik.

        Pengertian Deduktif
Deduktif merupakan cara penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat khusus (individual).  Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir silogisme, dua pernyataan dan sebuah kesimpulan. Dan didalam silogisme terdapat premis mayor dan premis minor.
       
 Penalaran Deduktif
Deduktif adalah cara berpikir di mana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal padasuatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.


Contoh :
-          Premis Mayor :           Semua manusia memiliki sepasang telinga
-          Premis Minor  :           Alfi  adalah manusia
-          Kesimpulan    :           Jadi, Alfi memiliki sepasang telinga
Tetapi menurut seorang anak kecil, hal ini tidak benar. Ini membuktikan bahwa tidak semua manusia mempunyai persyaratan yang sama terhadap apa yang dianggapnya benar. Secara deduktif dapat dibuktikan ketiganya benar. Pernyataan dan kesimpulan yang ditariknya adalah konsisten dengan pernyataan dan kesimpulan yang telah dianggap benar. Teori ini disebut koherensi. Matematika adalah bentuk pengetahuan yang penyusunannya dilakukan pembuktian berdasarkan teori koherensi.
    
  Jenis-jenis Penalaran Deduktif  :

1.       Silogisme

Silogisme merupakan proses penalaran di mana dari dua proposisi (sebagai premis) ditarik suatu proposisi baru (berupa konklusi).
Bentuk silogisme :

a.      Silogisme kategoris : terdiri dari proposisi-proposisi kategoris. Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.  Silogisme kategorial terjadi dari tiga proposisi, yaitu:
                                     i.            Premis umum : Premis Mayor (My)
                                     ii.           Premis khusus : Premis Minor (Mn)
                                     iii.          Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
Contoh silogisme Kategorial:
My       :           Semua siswa/i SMA adalah lulusan SMP
Mn       :           Maya adalah siswi
K          :           Jadi, Maya lulusan SMP

b.      Silogisme hipotesis : salah satu proposisinya berupa proposisi hipotesis. Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
Premis Mayor :           Jika tidak turun hujan, maka panen akan gagal
Premis Minor  :           Hujan tidak turun
Konklusi           :           Sebab itu panen akan gagal
Atau
Premis Mayor :           Jika tidak turun hujan, maka panen akan gagal
Premis Minor  :           Hujan turun
Konklusi           :           Sebab itu panen tidak gagal
Contoh silogisme hipotesis ke2          :
Premis Mayor :           Bila hujan, maka jalanan basah
Premis Minor  :           Sekarang hujan
Konklusi           :           Maka jalanan basah.
Atau
Premis Mayor :          Bila hujan, maka jalanan basah
Premis Minor  :          Sekarang jalanan basah
Konklusi           :          Maka hujan.

c.       Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh Silogisme Alternatif :
My       :           Paman saya berada di Bogor atau Bekasi
Mn       :           Paman saya berada di Bogor
K          :           Jadi,paman saya tidak berada di Bekasi
atau
My       :           Paman sayang berada di Bogor atau Bekasi
Mn       :           Paman saya tidak berada di Bekasi
K          :           jadi, paman saya berada di Bogor

2.      Silogisme Standar
Silogisme kategoris standar adalah proses logis yang terdiri dari tiga proposisi
kategoris.
Proposisi 1 dan 2 adalah premis.
Proposisi 3 adalah konklusi
Contoh Silogisme Standar :
My             :           Semua pahlawan adalah orang berjasa
Mn             :           Cut Nyak Dien adalah pahlawan
Konklusi     :           Jadi, Cut Nyak Dien adalah orang berjasa.


3.      Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh:
Premis Minor : Indah  menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam perlombaan melukis
Konklusi : Indah telah memenangkan perlombaan melukis , maka dari itu Indah berhak menerima hadiahnya

Referensi :
http://eslidarumapea-kehidupan.blogspot.co.id/2012/11/analisa-penalaran-deduktif.html