Selasa, 29 November 2016

Layanan Informatika



Menurut RUU Kovergensi Telematika Penyelenggaraan Layanan Jaringan Telematika adalah kegiatan penyediaan konektivitas dasar dan bandwidth yang mendukung beragam aplikasi dan memungkinkan komunikasi antar jaringan. Penyelenggaraan Layanan Jaringan Telematika adalah kegiatan penyediaan layanan aplikasi telematika yang terdiri aplikasi pendukung kegiatan bisnis dan aplikasi penyebaran konten dan informasi. Aplikasi adalah layanan dasar dan/atau lalyanan nilai tambah yang ditambahkan pada layanan jaringan.

Layanan Telematika di bidang Layanan Informasi

Layanan Informasi adalah penyampaian berbagai informasi kepada sasaran layanan agar individu dapat menolah dan memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya. Secara umum agar terkuasainya informasi tertentu sedangkan secara khusus terkait  dengan fungsi pemahaman (paham terhadap informasi yang diberikan) dan memanfaatkan informasi dalam penyelesaian masalahnya.

Layanan informasi menjadikan individu mandiri yaitu memahami dan menerima diri dan lingkungan secara positif, objektif dan dinamis, mampu mengambil keputusan, mampu mengarahkan diri sesuai dengan kebutuhannya tersebut dan akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya.

Komponen

Konselor

Ahli dalam pelayanan konseling adalah penyelenggara layanan informasi. Konselor menguasai sepenuhnya informasi yang menjadi isi layanan, mengenal baik peserta layanan dan kebutuhan akan informasi dan menggunakan cara-cara yang efektif.

Peserta.

Pesertalayanan informasi dapat berasal dari berbagai kalangan, siswa di sekolah, mahasiswa, anggota organisasi pemuda dan sosial politik, karyawan instansi dan dunia usaha/industri serta anggota-anggota masyarakat lainnya,.Pada dasarnya peserta layanan informasi pertama-tama menyangkut pentingnya isi layanan bagi(calon) peserta bersangkutan. Apabila seseorang tidak memerlukan informasi yang menjadi isi layanan informasi , ia tidak perlu menjadi peserta layanan.

Informasi

Jenis, luas dan keadaan informasi yang menjadi isi layanan informasi sangat bervariasi tergantung pada kebutuhan para peserta layanan. Dalam hal ini identifikasi keperluan akan penguasaan informasi tertentu oleh para (calon) peserta sendiri, konselor maupun pihak menjadi sangat penting.

Layanan Telematika di bidang Layanan Keamanan

Layanan keamanan merupakan layanan yang menyediakan keamanan informasi dan data Layanan ini terdiri enkripsi, penggunaan protocol, penentuan akses control dan auditing. Layangan ini melindungi sebuah informasi maupun data agar tidak mudah diambil atau diakses oleh pihak lain yang tidak berwenang.

Contoh Kasus

Texas Auto Center

Teknologi telematika dalam sistem keamanan ditanamkan pada mobil. Sistem keamanan ini menggunakan password untuk mengakses sistem dealership’s web-based untuk menggerakkan sistem immobilization terhadap 100 mobil. Sistem ini diinstal oleh Texas Auto Center tujuannya adalah mengaktifkan kepemilikan lebih mudah jika pembeli gagal untuk melakukan pembayaran (melewati batas pembayaran) .

Dengan adanya sistem ini maka pembeli akan yang melewati pembayaran tidak akan bisa mengendarai mobil mereka selama 5 hari, sampai dealer dari ATC me- reset ulang semua usernames dan password pada sistem.

Layanan Telematika dibidang Layanan Context – Aware dan Event Based.

Context awareness adalah kemampuan sebuah sistem untuk memahami user, network, lingkungan, dan dengan demikian dapat melakukan adaptasi yang dinamis sesuai kebutuhan. Karakteristik dari user, network dan lingkungan disebut konteks.

Menurut Albrecht Schmidt tiga hal yang menjadi perhatian pada sistem context-aware.

    The Acquisition of Context.

Berkaitan dengan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh koteks lokasi, dengan pengguna sensor lokasi tertentu (misalnya : GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.

    The abstraction and understanding of context

Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.

    Application behavior based on the recognized context.

Dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan control penuh kepada pengguna sistem.

Bill N.Schilit, Norman Adams dan Roy Want terdapat 4 kategori aplikasi context-awarness

1. Proximate Selection

Suatu teknik antarmuka yang memudahkan pengguna dalam memilih atau melihat lokasi objek yang berada didekatnya dan mengetahui posisi lokasi dari user itu sendiri. Terdapat dua variabel yang berkaitan dengan proximate selection ini, yaitu locus dan location.

2.Automatic Contextual Reconfiguration.

Aspek terpenting suatu kasus sistem context-aware adalah bagaimana suatu konteks yang digunakan membawa perbedaan terhadap konfigurasi sistem dan bagaimana cara antar setiap komponen berinteraksi satu sama lain. Contohnya, pengguna virtual whiteboard sebagai salah satu inovasi automatic reconfiguration yang menciptakan ilusi pengaksesan virtual objects sebagai layaknya fisk suatu benda.

virtual whiteboard3. Contextual Informations and Commands.

Kegiatan manusia bisa diprediksi dari situasi atau lokasi dimana mereka berada. Sebagai contoh , ketika berada didapur, maka kegiatan yang dilakukan pada lokasi tersebut pasti berkaitan dengan memasak. Hal inilah yang menjadi dasar dari tujuan contextual information dan commands, dimana informasi-informasi tersebut dan perintah yang akan dilaksanakan disimpan kedalam sebuah direktori tertentu. Setiap file yang berada didalam direktori berisi locations dan contain files, programs dan links. Sebagai contoh : Ketika user berada dikantor, maka user akan melihat agenda yang harus dilakukan, ketika user beralih lagi kedapur,maka user tersebut akan melihat petunjuk untuk membuat kopi dan data penyimpanan kebutuhan dapur.

4.Context Triggered Actions

Cara kerja sistem context-triggered actions sama layaknya dengan aturan sederhana IF-THEN. Informasi yang berada pada klausa kondisi akan memacu perintah aksi yang harus dilakukan. Kategori sistem context-aware ini bisa dikatakan mirip dengan contextual information and commands, namun perbedaan terletak pada aturan-aturan kondisi yang harus jelas dan spesifik untuk memacu aksi yang dilakukan.

Contoh Aplikasi sederhana adalah LBS: location-based service. Misalnya, sewaktu user mencari keyword tertentu (pom bensin, kafe, ATM, dll), maka ia akan memperoleh hasil yang berbeda tergantung pada posisi user. Ini dapat mulai digabungkan dengan beberapa info dari user. Misalnya pom bensin atau kafe di dekat posisi user yang menerima pembayaran dengan ATM yang dimiliki user.

Layanan Telematika dibidang Layanan Perbaikan Sumber.

Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola,  pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga  pendidikan, dan masyarakat pada umumnya.

Sasaran utama dalam upaya pengembangan SDM telematika yaitu sebagai berikut :

    Peningkatan kinerja layanan public yang memberikan akses yang luas terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi dan transparasi sebagai katalisator pembangunan.
    Literasi masyarakat di bidang teknologi telematika yang terutama ditujukan kepada old generator dan today generation sebagai peningkatan, dikemukakan oleh Tapscott.

SDM Telematika

SDM Lembaga Pendidikan, untuk meningkatkan jumlah SDM yang :

        Memahami telematika melalui sosialisasi & diklat
        Mampu menggemakan telematika melalui dikmenti dan pelatihan keterampilan
        Mampu menggunakan telematika melalui dikti dan pelatihan
        Mampu mengembangkan telematika melalui dikti dan pasca sarjana

SDM Aparatur negara

        Penyelenggaraan komunikasi elektronik antar pejabat eselon I, II, III
        Kecepatan pelayanan
        Pengambilan keputusan yang cepat dan obyektif
        Program diklat telematika

SDM Tenaga Kerja

        Pelatihan calon instruktur dan pengembangan bahan belajar
        Pelatihan telematika di BLK-BLK
        Membina lembaga latihan swasta dalam bidang telematika
        Mendorong lembaga profesi / asosiasi untuk meningkatkan kualitas SDM telematika

Pemberdayaan aparatur negara

Pemanfaatan telematika untuk meningkatkan hasilguna, dayaguna dan produktifitas kerja aparatur negara yang mampu mendukung terciptanya manajemen modern di lingkungan birokrasi pemerintah tingkat pusat dan daerah

Aplikasi :

    RI-NET (RI Homepage, e-mail tertutup, kantor elektronis)
    SIMKRI (Sistem Informasi Manajemen Kependudukan Republik Indonesia)
    APBN-NET (Pengelolaan APBN dan APBD)

Pemerkaya Hidup Masyarakat

    Serambi depan informasi

Penyediaan akses data, informasi dan hasil analisis melalui warung informasi (multimedia kiosk) yang dikemas secara terpadu dalam bentuk CD ROM bagi titik ujung pengguna (end users)

    Telemedik

Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan kesehatan jarak-jauh meliputi promosi, pencegahan, pengobatan, rehabilitasi, diagnosa, akses data pasien, serta petunjuk perawatan sampai ke RS / Puskesmas rujukan di daerah terpencil

Pencipta daya saing bisnis

Pemanfaatan telematika untuk membangun prasarana dan pranata yang mendukung terlaksananya kegiatan bisnis yang andal dan berkualitas, sehingga tercipta daya saing bisnis yang tangguh dalam menghadapi era globalisasi.

    E-commerce,Perniagaan secara elektoni
    EDI (Electronic Data Interchange).
    Transaksi bisnis secara elektronis,Pusat informasi bisnis
    Pengelolaan informasi bisnis oleh KADIN pusat dan daerah

Pendukung Hankamneg

Aplikasi Hankamneg mencakup pendayagunaan sistem :

    Rakyat terlatih (Ratih)
    Perlindungan masyarakat (Linmas)
    K3I-ABRI, serta
    Sistem sumber daya (Sumda) informasi Hankamneg

Pembangunan Informasi Dasar

    SISTEM INFORMASI PENDUDUK Kependudukan, KB, Keimigrasian, Pemilu, Pertanahan, Perpajakan, dll.
    SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Prasarana dasar (Infra-net), sumber daya alam (Resource-net), Aset Pembangunan (Asset-Net), dan Sentra Ekonomi (Estate-Net)



Sumber referensi : https://aushuria.wordpress.com/2014/11/07/layanan-telematika-di-berbagai-bidang/

Selasa, 08 November 2016

CRM (Customer Relationship Management)

PENGERTIAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT
          
 Secara umum Customer Relationship Management dapat diartikan Suatu aktivitas yang ditujukan untuk memperoleh hubungan dengan pelanggan hingga dapat memberikan keuntungan yang signifikan bagi perusahaan. Customer Relationship Management (CRM) adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk memenangkan konsumen. Tidak hanya terbatas pada aplikasi di bidang Teknologi Informasi saja, tapi juga sampai pada bidang pemasaran.

B.  JENIS-JENIS CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT

Terdapat beberapa pendekatan untuk CRM, berbeda dengan paket perangkat lunak yang berfokus pada aspek-aspek yang berbeda. Secara umum, Customer Service, Manajemen Promosi dan Sales Force Automation membentuk inti dari sistem (dengan SFA makhluk yang paling populer [kutipan diperlukan]).
·         Operasional CRM
Operasional CRM memberikan dukungan kepada "depan kantor" proses bisnis, misalnya untuk penjualan, pemasaran dan layanan staf. Interaksi dengan pelanggan biasanya disimpan di pelanggan 'kontak sejarah, dan staf pelanggan dapat mengambil informasi yang diperlukan.
Riwayat kontak dengan anggota staf menyediakan akses langsung ke informasi penting pada pelanggan (produk yang dimiliki, sebelum mendukung panggilan dll), menghilangkan kebutuhan individual untuk mendapatkan informasi ini secara langsung dari pelanggan. Untuk menjangkau pelanggan di kanan tepat waktu di tempat yang lebih baik.
Operasional CRM proses data pelanggan untuk berbagai keperluan:
1.Mengelola promosi
2.Enterprise Marketing Automation
3.Sales Force Automation
4.Penjualan Manajemen Sistem
  
·        Analytical CRM

Analytical CRM menganalisa data pelanggan untuk berbagai keperluan:
a.      Merancang dan melaksanakan kampanye pemasaran bertarget
b.      Merancang dan melaksanakan kampanye, e.g. akuisisi pelanggan cross-selling, up   selling
c.       Menganalisa perilaku pelanggan untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan    
          produk dan layanan (misalnya harga,pengembangan produk)
d.       Manajemen sistem informasi (misalnya peramalan keuangan dan analisis  profitabilitas
          pelanggan)
Analytical CRM umumnya membuat berat penggunaan data dan teknik lainnya untuk memproduksi hasil yang berguna untuk pengambilan keputusan.

·         Penjualan Intelijen CRM
Penjualan Intelijen mirip dengan CRM Analytical CRM, tetapi yang lebih dimaksudkan sebagai alat bantu penjualan langsung. Fitur termasuk tanda dikirim ke staf penjualan mengenai:
1)     Cross-selling/Up-selling/Switch-selling kesempatan.
2)     Pelanggan drift.
3)     Penjualan kinerja.
4)     Pelanggan tren.
5)     Pelanggan margin.
6)     Pelanggan alignment.

·        Manajemen Kampanye

Manajemen promosi menggabungkan elemen Operasional dan Analytical CRM. Fungsi manajemen promosi mencakup:
a)     Target kelompok dibentuk dari klien dasar dipilih sesua dengan criteria
b)     Mengirim promosi yang berhubungan dengan materi (misalnya pada penawaran khusus) untuk memilih penerima menggunakan berbagai saluran (misalnya e-mail, telepon, SMS, posting)
c)     Pelacakan, penyimpanan, dan analisis statistik kampanye, termasuk pelacakan dan tanggapan menganalisis tren
·         
      Collaborative CRM

Collaborative CRM mencakup aspek perusahaan berhubungan dengan pelanggan yang ditangani oleh berbagai departemen dalam perusahaan, seperti penjualan, dukungan teknis dan pemasaran. Anggota staf dari berbagai departemen dapat berbagi informasi yang dikumpulkan saat berinteraksi dengan pelanggan. Sebagai contoh, umpan balik yang diterima oleh pelanggan dapat memberikan dukungan agen lain anggota staf dengan informasi mengenai layanan dan fitur yang diminta oleh pelanggan. Collaborative CRM's ultimate Tujuannya adalah untuk menggunakan informasi yang dikumpulkan oleh semua departemen untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan oleh perusahaan.

·         Konsumen Relationship CRM

Konsumen Relationship System (CRS) meliputi aspek-aspek perusahaan yang berurusan dengan pelanggan ditangani oleh Konsumen Negeri dan Customer Relations kontak pusat dalam sebuah perusahaan. [1] Perwakilan dalam menangani terikat anonim kontak dari konsumen dan pelanggan. Peringatan dini dapat dikeluarkan tentang produk isu (misalnya barang recalls) dan sentimen konsumen saat ini dapat dilacak (suara pelanggan).

C.   FUNGSI DAN TUJUAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT

Customer Relathionship Management memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
1.  Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan.
2.  Mengusung falsafah customer-oriented (customer centric).
3.  Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan.
4.  Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan.
5.  Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna.
6.  Menangani keluhan/komplain pelanggan.
7.  Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan.
8.  Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan penjualan dari
     pelanggan.
Sedangkan tujuan dilaksanakannya Customer Relationship Management dalam sebuah perusahaan adalah sebagai berikut :
1)     Meningkatkan hubungan antara perusahaan dengan pelanggan yang sudah ada untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. Menyediakan informasi yang lengkap mengenai pelanggan untuk memaksimalkan jalinan hubungan pelangan dengan perusahan melalui penjualan secara up-selling dan cross-selling, dengan demikian pada saat yang bersamaan dapat meningkatkan keuntungan dengan cara mengidentifikasikan, menarik serta mempertahankan pelanggan yang paling memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
2)     Menggunakan informasi yang terintegrasi untuk menghasilkan pelayanan yang paling memuaskan dengan memanfaatkan informasi pelanggan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan sehingga dapat menghemat waktu pelanggan dan mengurangi frustasi.
3)     Menghasilkan konsistensi dalam prosedur dan proses saluran jawaban kepada pelanggan.

D.  IMPLEMENTASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT

Faktor Kunci :
1. Orang-orang yang Professional (kualifikasi memadai),
2. Proses yang didesain dengan baik
3. Teknologi yang memadai (leading-edge technology).

Tenaga yang professional tidak saja mengerti bagaimana menghadapi pelanggan tetapi juga mengerti cara menggunakan teknologi (untuk CRM). Prinsip Dasar Dalam Implementasi e-Customer 

Relationship Management :
1. Kebutuhan pelanggan
2. Informasi sebagai aset berharga
3.  Membangun hub. one-to-one dengan pelanggan
4.  Manajemen yang tidak membingungkan konsumen
5.  Rekaman transaksi yang menunjang peningkatan volume perdagangan
6.  Bisa menjangkau konsumen dimana saja dan kapan saja

E.   KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT

Ada beberapa keuntungan yang diperoleh perusahaan yang menerapkan Customer Relationship Management, keuntungan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Menjaga pelanggan yang sudah ada.
2. Menarik pelanggan baru.
3. Cross Selling: menjual produk lain yang mungkin dibutuhkan pelanggan berdasarkan  
    pembeliannya.
4. Upgrading: menawarkan status pelanggan yang lebih tinggi (gold card vs. Silver card).

5. Identifikasi kebiasaan pelanggan untuk menghindari penipuan.


sumber referensi : http://evringranger.blogspot.co.id/2016/03/tugas-makalah.html

Rabu, 02 November 2016

ERP (Enterprise Resource Planning)

ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) dimana MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya mengangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan akunting perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia.
Untuk menghadapi persaingan global, perusahaan manufaktur tidak cukup hanya meningkatkan produktivitas proses kerja yang ada di dalam perusahaan saja, tetapi harus meningkatkan efisiensi dan efektifitas seluruh supply chain-nya, mulai dari pemasok melalui berbagai pemrosesan sampai dengan konsumen akhir.
Enterprise Resource Planning (ERP) adalah suatu sistem perencanaan dan penjadwalan dengan alat bantu komputer yang mengintegrasikan seluruh fungsi penjualan, produksi, akunting dan distribusi dengan sasaran untuk mengoptimalkan semua sumber daya: material, sumber daya manusia dan kapasitas mesin.


Melalui penerapan ERP, lead time dapat ditekan sehingga pengiriman akan lebih terjamin tepat waktu, persediaan di seluruh “Pipeline dalam Supply Chain” dapat ditekan. Dengan demikian, biaya produksi dan distribusi dapat ditekan dan pada gilirannya, pangsa pasar dapat ditingkatkan secara signifikan.
Sistem informasi yang didesain untuk mendukung keseluruhan unit fungsional dari perusahaan.
ERP adalah paket software yang memenuhi kebutuhan perusahaan dalam mengintegrasikan keseluruhan aktivitasnya, dari sudut pandang proses bisnis di dalam perusahaan atau organisasi tersebut.
Adopsi dan implementasi ERP untuk tahap pertama mengintegrasikan proses bisnis :
           Perencanaan produksi dan pengendalian persediaan
           Penjualan distribusi
           Pembelian (Logistic - Purchasing)
           Keuangan (Finance Accounting)
           Cost center
Keistimewaan ERP dibandingkan teknologi sistem informasi lainnya terletak pada sifatnya yang terintegrasi, sehingga ERP mampu
mengatasi banyak permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan.
Misalnya, manajemen material, masalah pengendalian mutu, produktivitas karyawan, pelayanan pelanggan, manajemen kas, masalah inventory, dan lain-lain.
ERP system memberikan kepada organisasi penggunanya suatu model pengolahan transaksi yang terintegrasi dengan aktivitas di unit lain dalam organisasi, contohnya integrasi antara produksi dengan sumber daya manusia.
Dengan mengimplementasikan proses bisnis standar perusahaan dan database tunggal (single database) yang mencakup keseluruhan aktivitas dan lokasi di dalam perusahaan, ERP mampu menyediakan integrasi di antara aktivitas dan lokasi tersebut.




Pendekatan Implementasi ERP





The Big Bang
Strategi penerapan seluruh modul dalam paket ERP secara simultan di seluruh fungsi perusahaan.
Kelebihannya adalah hanya memerlukan sedikit interface antara sistem lama dan sistem baru, sangat efisien dari segi waktu dan hasilnya optimal.
Kekurangannya adalah implementasi yang kompleks sehingga resiko kegagalan tinggi.

2. Step-by step (Phased Approach)
Melakukan implementasi sedikit demi sedikit. Tahap selanjutnya berkonsentrasi mengimplementasikan modul yang terkait.
Keseluruhan proses bisnis harus terlebih dahulu disiapkan.
Kelebihannya adalah kompleksitas dapat dikurangi, memungkinkan terjadinya perbaikan proyek yang akan datang akibat konsultasi internal, ongkos tidak terlalu membebani.
Kekurangan adalah waktu implementasi keseluruhan lebih panjang. Manfaat dari ERP hanya dapat dirasakan sedikit demi sedikit akibatnya hasil tidak optimal.

3. Small Bang (Pilot Approach)
Pembuatan model implementasi pada salah satu site atau fungsi perusahaan sebagai pilot project dan diteruskan ke fungsi atau site yang terkait.
Kelebihannya adalah biaya relatif rendah, kompleksitas berkurang.
Kekurangannya Kekurangannya adalah adalah membutuhkan membutuhkan banyak banyak customisasi akibat adanya operasi spesifik antarsite

Key Succes Factor dalam Implementasi ERP

INDIKATOR KEBERHASILAN IMPLEMENTASI ERP 

Lucas (2000) mencoba memberikan pendekatan bahwa untuk mengukur keberhasil
implementasi ERP harus dilihat dari sudut pandang dari CEO atau Top Management


PERSEPSI CEO MENGENAI SISTEM INFORMASI


Lucas (2000) memberikan pilihan kategori di bawah ini
sebagai benefit dari implementasi ERP :

• Infrastruktur
• Penggunaan aplikasi yang diperlukan
• Penggunaan aplikasi dimana teknologi adalah satu-satunya solusi
• Penggunaan aplikasi dengan return yang dirasakan secara 
  langsung
• Penggunaan aplikasi dengan return yang dirasakan secara tidak 
  langsung
• Teknologi yang merupakan suatu keharusan
• Aplikasi strategis
• IT sebagai media transformasi



sumber referensi : 
http://www.komputer-teknologi.net/syarwani/downloads/belajar_online_ERP_dasar.htm

http://id.wikipedia.org/wiki/Enterprise_Resource_Planning#Sejarah

http://www.pqm-iris.co.id/pqm/companymainareasp.html#erp