Rabu, 02 November 2016

ERP (Enterprise Resource Planning)

ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) dimana MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya mengangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan akunting perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia.
Untuk menghadapi persaingan global, perusahaan manufaktur tidak cukup hanya meningkatkan produktivitas proses kerja yang ada di dalam perusahaan saja, tetapi harus meningkatkan efisiensi dan efektifitas seluruh supply chain-nya, mulai dari pemasok melalui berbagai pemrosesan sampai dengan konsumen akhir.
Enterprise Resource Planning (ERP) adalah suatu sistem perencanaan dan penjadwalan dengan alat bantu komputer yang mengintegrasikan seluruh fungsi penjualan, produksi, akunting dan distribusi dengan sasaran untuk mengoptimalkan semua sumber daya: material, sumber daya manusia dan kapasitas mesin.


Melalui penerapan ERP, lead time dapat ditekan sehingga pengiriman akan lebih terjamin tepat waktu, persediaan di seluruh “Pipeline dalam Supply Chain” dapat ditekan. Dengan demikian, biaya produksi dan distribusi dapat ditekan dan pada gilirannya, pangsa pasar dapat ditingkatkan secara signifikan.
Sistem informasi yang didesain untuk mendukung keseluruhan unit fungsional dari perusahaan.
ERP adalah paket software yang memenuhi kebutuhan perusahaan dalam mengintegrasikan keseluruhan aktivitasnya, dari sudut pandang proses bisnis di dalam perusahaan atau organisasi tersebut.
Adopsi dan implementasi ERP untuk tahap pertama mengintegrasikan proses bisnis :
           Perencanaan produksi dan pengendalian persediaan
           Penjualan distribusi
           Pembelian (Logistic - Purchasing)
           Keuangan (Finance Accounting)
           Cost center
Keistimewaan ERP dibandingkan teknologi sistem informasi lainnya terletak pada sifatnya yang terintegrasi, sehingga ERP mampu
mengatasi banyak permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan.
Misalnya, manajemen material, masalah pengendalian mutu, produktivitas karyawan, pelayanan pelanggan, manajemen kas, masalah inventory, dan lain-lain.
ERP system memberikan kepada organisasi penggunanya suatu model pengolahan transaksi yang terintegrasi dengan aktivitas di unit lain dalam organisasi, contohnya integrasi antara produksi dengan sumber daya manusia.
Dengan mengimplementasikan proses bisnis standar perusahaan dan database tunggal (single database) yang mencakup keseluruhan aktivitas dan lokasi di dalam perusahaan, ERP mampu menyediakan integrasi di antara aktivitas dan lokasi tersebut.




Pendekatan Implementasi ERP





The Big Bang
Strategi penerapan seluruh modul dalam paket ERP secara simultan di seluruh fungsi perusahaan.
Kelebihannya adalah hanya memerlukan sedikit interface antara sistem lama dan sistem baru, sangat efisien dari segi waktu dan hasilnya optimal.
Kekurangannya adalah implementasi yang kompleks sehingga resiko kegagalan tinggi.

2. Step-by step (Phased Approach)
Melakukan implementasi sedikit demi sedikit. Tahap selanjutnya berkonsentrasi mengimplementasikan modul yang terkait.
Keseluruhan proses bisnis harus terlebih dahulu disiapkan.
Kelebihannya adalah kompleksitas dapat dikurangi, memungkinkan terjadinya perbaikan proyek yang akan datang akibat konsultasi internal, ongkos tidak terlalu membebani.
Kekurangan adalah waktu implementasi keseluruhan lebih panjang. Manfaat dari ERP hanya dapat dirasakan sedikit demi sedikit akibatnya hasil tidak optimal.

3. Small Bang (Pilot Approach)
Pembuatan model implementasi pada salah satu site atau fungsi perusahaan sebagai pilot project dan diteruskan ke fungsi atau site yang terkait.
Kelebihannya adalah biaya relatif rendah, kompleksitas berkurang.
Kekurangannya Kekurangannya adalah adalah membutuhkan membutuhkan banyak banyak customisasi akibat adanya operasi spesifik antarsite

Key Succes Factor dalam Implementasi ERP

INDIKATOR KEBERHASILAN IMPLEMENTASI ERP 

Lucas (2000) mencoba memberikan pendekatan bahwa untuk mengukur keberhasil
implementasi ERP harus dilihat dari sudut pandang dari CEO atau Top Management


PERSEPSI CEO MENGENAI SISTEM INFORMASI


Lucas (2000) memberikan pilihan kategori di bawah ini
sebagai benefit dari implementasi ERP :

• Infrastruktur
• Penggunaan aplikasi yang diperlukan
• Penggunaan aplikasi dimana teknologi adalah satu-satunya solusi
• Penggunaan aplikasi dengan return yang dirasakan secara 
  langsung
• Penggunaan aplikasi dengan return yang dirasakan secara tidak 
  langsung
• Teknologi yang merupakan suatu keharusan
• Aplikasi strategis
• IT sebagai media transformasi



sumber referensi : 
http://www.komputer-teknologi.net/syarwani/downloads/belajar_online_ERP_dasar.htm

http://id.wikipedia.org/wiki/Enterprise_Resource_Planning#Sejarah

http://www.pqm-iris.co.id/pqm/companymainareasp.html#erp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar